Story from Germany

Diposting oleh arifpemenang , Senin, 27 Mei 2013 12.12

Kami punya kenalan orang keturunan Indonesia yang tinggal di Belanda. Perkenalan itu karena temannya teman saya (bingung) menitipkan oleh – oleh ke tantenya. Namanya adalah tante Ineke. Tante Ineke selalu mengajak temannya tante Elisabeth untuk ketemu kami. Ayah tante Ineke adalah angkatan laut Belanda yang berasal dari Indonesia. Sedangkan ibunya berasal dari Belanda. Pada tahun 1966 tante Ineke  datang ke Belanda bersama keluarganya. Dia tinggal di negeri Belanda sebagai pegawai pemerintah. Untuk tante Elisabeth, masih belum sempat dibahas untuk hari ini.





Mereka mengajak kami jalan – jalan ke kota jerman untuk membeli coklat. Akhirnya tante Ineke mengajak kami ke kota Kleve. Di sana ada sebuah minimarket yang menjual aneka coklat made in germany dan swiss. Harganya lebih murah dari Belanda. Di jerman pajaknya jauh lebih murah dari Belanda. Jadi harga barang – barang kebutuhan di Belanda dua kali dari harga di Jerman. Jadi cukup banyak warga Belanda yang datang ke Kleve sekedar untuk belanja kebutuhan hidup. Jaraknya hanya 1 jam dari Otterlo tempat kami menginap.
Di Kleve kami mampir di sebuah tempat wisata yang berupa kebun bunga. Tapi sayang banget, bulan ini bukan musim bunga untuk tumbuh. Jadi hanya sedikit yang bisa kami nikmati. Sebagai ciri khas negara Eropa, dimana – mana banyak dengan museum di tempat wisatanya. Setelah capek berfoto – foto akhirnya kami mampir di sebuah restoran. Kalau di Belanda bingung dengan buku menunya karena gak paham, di sini lebih gak ngerti lagi. Untungnya tante Elisabeth menjelaskan makanan apa yang ada di menu. Soalnya berbeda dengan restoran di Indonesia yang tampil penuh dengan gambar. Akhirnya kami  memilih untuk memakan cake.  Cake di Jerman gak begitu manis dan cocok dengan lidah saya. Tekstur makanannya sangat lembut seperti es krim.


Selepas kenyang makan cake, kami ingin mengunjungi kota yang lain. Destinasi selanjutnya adalah Oberhausen, 1 jam dari kota Dortmun. Mobil berhenti di parkiran Oberhausen Centrum, mall yang ada di jerman. Memasuki mall suhu terasa lebih hangat daripada di luar. Saya mampir disebuah ritel pakaian seperti Matahari. Ada sebuah jaket berukuran S yang menurut saya bagus. Saya pikir kecil, ternyata size orang Eropa sama Indonesia berbeda. Badan sebesar ini cukup memakai ukuran S. Saya belilah jaket itu memakai kartu kredit. Hehehehe

Tante Ineke mengajak kami untuk menikmati makanan di Jerman. Food court di mall Oberhausen Centrum dipenuhi sesak orang. Saya banyak menemukan orang jilbab di sini. Tante Ineke memilihkan makanan yang berlabel halal. Di Eropa untuk menikmati makanan halal, bisa di restoran Turki. Piliihan jatuh di Mr. Chicken dan kami membeli downer ayam. Semacam makanan kebab dan isinya adalah ayam. Porsi makanan di Eropa itu besar lo. Saya dan mbak Rizki yang tinggal Indonesia tidak kuat untuk menghabiskan makanan itu. Mengingat nanti jam 18.00 ada janjian makan malam dengan Chris, maka kami segera kembali ke Hotel.

0 Response to "Story from Germany"

Posting Komentar