Membangun Mimpi

Diposting oleh arifpemenang , Jumat, 17 Desember 2010 04.10

Film 3 idiot yang pernah aku tonton membuat hatiku bergejolak lagi. Walaupun film India yang latar belakangnya selalu identik dengan lagu2, joget2, kisah sedih, balas dendam. Tetapi film ini sangat berbeda dengan film india yang lain. Film itu penuh dengan kisah2 inspiratif mengenai mimpi seorang calon insinyur. Selalu memberontak terhadap birokrasi sistem yang sifatnya sangat kaku. Kebetulan saya mempunyai mimpi yang hampir sama terhadap tokoh utama film ini.



Saya lupa dengan nama tokohnya, maka aku sebut saja nama tokoh utama itu dengan nama Rancho. Dia adalah seorang mahasiswa di salah satu Institut teknik terbesar di India. Namun, Institut tersebut mempunyai sistem yang sangat kaku. Semua harus berjalan sesuai dengan sistem yang tegas. Ketika rancho memberi masukan kepada dosennya ada rumus yang lebih simple, justru dosennya emosi dengan mengatai dia adalah mahasiswa Idiot. Walaupun sering dikatakan seperti itu rancho tidak pernah menyerah. Rancho adalah mahasiswa yang tidak senang dengan sistem yang terlalu kaku yang bisa mematikan kreatifitas mahasiswa. Oleh karena itu dia selalu berbuat iseng untuk mengerjai dosen dan mahasiswa yang menurutnya tidak baik.



Karena marah, salah satu teman kampusnya mengajak raju untuk bertaruh siapa yang akan lebih sukses nantinya. Dan akhirnya pengumuman yudisium pun diberikan ternyata Raju yang orangnya suka iseng menjadi mahasiswa yang paling tinggi nilainya. Sejak saat itu entah kenapa raju menghilang tanpa berkomunikasi terhadap temannya.



Setelah 10 tahun, teman2 rancho mencari keberadaannya kemana temannya pergi. Setelah dilacak ternyata menjadi mahasiswa teknik terbaik itu adalah seorang tukang kebun yang memakai nama anak bosnya untuk bisa kuliah. Kemudian teman2nya mencarinya dan masih belum berhasil menemukannya. Pencarian itu dilakukan bersama orang yang pernah menantang rancho untuk adu kesuksesan. Setelah dicari ternyata teman-temannya berhasil menemukan rancho di sekolah yang unik dimana banyak teknologi yang beraneka ragam di sekolah itu. Berbagai inovasi terdapat di sekolah itu. Dan yang punya adalah raju mahasiswa yang tidak pernah mengikuti peraturan. Sebelumnya teman yang pernah menantangnya itu meledek, kalau ranchohanya menjadi guru anak SD yang gajinya kecil. Dan ketika tahu bahwa raju memiliki 400 hak paten, dan banyak investor yang membiayai proyek rancho, dia menjadi malu dan minta maaf.



Mempunyai sekolah gratis dan terdapat berbagai inovasi di dalamnya. Letak sekolah itu berada di pantai yang sangat indah. Mimpi yang sudah pernah saya gambarkan ternyata divisualisasikan oleh film ini. Cita - cita untuk mempunyai sekolah yang ditujukan untuk anak - anak pintar tetapi tidak mampu di negeri ini. Melihat film itu aku menjadi lebih termotivasi untuk sukses. Menjadi pengusahalah yang bisa mewujudkan mimpiku itu. Membangun sekolah yang sangat indah, mengajar mereka, bermain - main bersama mereka. Tentunya saya sendiri harus mempunyai penghasilan sendiri. Penghasilan bukan dari sekolah itu. Tetapi pasive income yang harus saya peroleh mulai saat ini. karena saya harus membangun sekolah itu. Mewujudkan mimpi itu. Mimpi yang saya tanamkan sejak sekarang....



Lulus TAHAP 7

Diposting oleh arifpemenang , 04.09

Angka 7 merupakan suatu angka yang sangat spesial buat saya. Hal itu pertanda sudah 7 kali saya melaksanakan bisnis dan alhamdulillah semua sukses tutup. Perjuangan yang saya rasa cukup berarti untuk ke depannya. Seringkali saya ditanya temen2 apa kamu tidak malu gagal kok terus menerus dan terus kapan suksesnya? Bagi saya tidak ada istilah gagal, yang ada adalah proses belajar.

Pertama bisnis yang saya jalani adalah Dea Mie 2. Hal itu merupakan kebanggaan bagi saya karena dalam umur yang masih 18 tahun saya berhasil mendirikan kerajaan bisnis walaupun masih berupa warung. Dengan modal nekat atau istilah dengkul akhirnya saya dirikan Dea Mie 2 yang terletak di Stasiun Bojonegoro. Dengan memberdayakan 2 tenaga, alhamdulillah bisnis ini mengalami kerugian dan akhirnya sukses tutup.

Bisnis kedua adalah Bisnis tour. Bisnis yang kedua ini saya direkrut oleh seorang partner yang saya anggap sudah layak bisnisnya terutama di bidang tour and travel. Karena kesalahan yang saya buat karena membuat kebijakan tanpa ada persetujuan kedua belah pihak maka terjadi perpecahan yang berakibat fatal. Saya dituntut untuk membayar ganti rugi. Dengan jalan musyawarah akhirnya saya berhasil menyelesaikan kemelut yang terjadi. Dan akhirnya alhamdulillah bisnis ini saya tinggalkan.

Setelah bisnis tour saya tinggalkan kemudian saya menginjak bisnis ketiga yaitu mendirikan perusahaan travel baru yang saya beri nama "Travel Kita". Awalnya bisnis ini bagus karena fokus pada penjualan tiket pesawat terbang. Omsetnya bagi saya cukup besar. Namun, karena ada beberapa kesalahan yang membuat saya rugi. Untuk meningkatkan keuntungan perusahaan kami membuat event tahun baruan di Lombok. Dan alhamdulillah tidak ada satupun customer yang berminat untuk memakai jasa pariwisata kami. Karena tidak ada pilihan dan terus merugi maka kami bubarkan perusahaan ini.

Pengumuman Dana dikti telah keluar dan saya berhasil mendapatkan dana 21 juta dengan brand House of Ice. Adanya pengumuman ini yang membuat saya juga membubarkan Travel Kita karena saya harus fokus. Itupun didesak oleh mentor yang mengajari saya bagaimana berbisnis. Saya diminta untuk pilih salah satu bisnis yang bisa membuat saya fokus. Dan dengan berat hati saya fokus di HOI (House of Ice). Bisnis ini saya rasa cukup bagus bagi saya karena berhasil membuat 3 cabang. Dari ketiga cabang hanya satu outlet yang rugi dan bagi saya itu tidak masalah. Namun, masalah datang ketika liburan kuliah tiba. Outlet saya berada di kampus semua sehingga membuat saya pontang panting.

Untuk menambah penghasilan maka saya membeli paket kemitraan jamur crispy Mr. Jac. Saya letakkan outlet di kampus bebarengan dengan HOI dan alhamdulillah jamur ini bisa menjadi dongkrak bisnis karena omsetnya cukup besar. Dan setiap event saya jarang menemui adanya kerugian. Namun, lama kelamaan jarang muncul event dan kampus pun libur. Bersama HOI bisnis jamur crispy saya akhirnya ikut turun dan tidak beromset sama sekali.

Setelah sekian lama tidak beromset akhirnya ada peluang menjadi distributor alarm LPG. Bisnis ini pun sangat fenomenal karena hanya bermodalkan trust atau kepercayaan melalui internet saya berhasil menjual alarm LPG ini sampai ke Medan dan Palembang dalam jumlah yang cukup besar. Namun, karena trend yang sudah turun dan banyak dijual dimana - mana maka omsetpun kembali turun. Bagi saya tidak masalah karena tidak mengeluarkan modal. Dan saya anggap itu pengalaman bisnis tanpa modal. hehehehhe



Dan yang ketujuh adalah bisnis yang membuat saya terkesan. Setelah dirayu oleh teman untuk meninggalkan HOI karena sudah tidak berprospek akhirnya saya terjun ke S Sempoyongan. Bisnis yang langsung difranchisekan walaupun belum teruji. Pada awal bisnis ini kami langsung mengikuti event pameran franchise di Bali dan alhamdulillah outlet kami laku. Untuk pertama kali outlet kami buka di Bali. Itu kebanggaan bagi saya. Namun, karena berbagai suatu hal yang mungkin juga kesalahan saya yang membuat saya mundur dari manajemen s sempoyongan. Istilahnya sesuai dengan namanya saya menjadi sempoyongan betul. hahahahahahah



Alhamdulillah di Bulan Ramadhan ini saya mengalami 7 kali bisnis dan semua berhasil sukses tutup. Mungkin udah rekor kali ya di usia 20 tahun sudah bangkrut 7 kali. heheheheheh. Dan saya anggap itu bukan suatu kebangkrutan melainkan proses belajar. Emang keliatan banyak tenaga yang saya keluarkan tetapi ilmu yang saya dapatkan jauh lebih banyak. Semoga bisnis yang kedelapan saya akan berkembang pesat melejit setelah melalui proses yang luar biasa. Suatu kebanggaan telah menjalani 7 proses bisnis yang merupakan pengalaman yang berarti bagi saya. Dan saya yakin bisnis ke-8 akan lebih...lebih.... SUKSES





FIGHT!

Rencana itu bencana?

Diposting oleh arifpemenang , 04.08

Di dalam teori manajemen RENCANA adalah faktor utama menentukan keberhasilan dalam menjalankan sebuah aktivitas. Semuanya harus dipersiapkan secara matang agar semua RENCANA berjalan dengan lancar. RENCANA dibuat sedetail mungkin agar diperkirakan tidak meleset dalam pelaksanaannya. Tapi apa yang terjadi bila rencana dipersiapkan dengan matang?

Kali ini saya berbicara tentang rencana bisnis. Saya akan menceritakan tentang yang pernah saya alami. Di Universitas tempat saya kuliah diadakan sebuah kegiatan yang menunjang mahasiswa untuk berwirausaha. Untuk mendapatkan dana setiap mahasiswa harus membuat bisnis plan yang menarik dan meyakinkan pemberi dana. Setelah melalui beberapa seleksi akhirnya terpilihlah penulis bisnis plan terbaik dan kemudian diberikan dana segar yang jumlahnya saya rasa cukup besar. Setelah beberapa lama sekitar 3 bulan setelah diberikan dana ternyata banyak bisnis yang tidak berjalan. Dari sekian banyak mahasiswa yang mendapat dana,hanya sedikit yang benar2 menjalankan usahanya. Padahal dari segi perencanaan saya rasa sangatlah matang. Semuanya ditulis dalam bisnis plan. Sekecil apapun permasalahan bisnis semuanya ada di Bisnis Plan. Entah karena mereka sibuk kuliah atau ada suatu ketakutan akan resiko saya tidak tahu. Menurut anda bagaimana?


Saya juga akan menceritakan bisnis tanpa rencana. Suatu kali saya pernah membuka usaha tanpa ada rencana sedikitpun. Saya putuskan untuk langsung buka tanpa berpikir berulang kali. Namun, apa yang terjadi? Saya sungguh kesulitan karena saya tidak tahu apa2 tentang bisnis saya. Semua saya serahkan kepada karyawan. Dari buka sampai tutup semua yang melaksanakan karyawan. Tanpa ada training saya langsung memperkerjakan karyawan. Karena tidak ada kontrol sama sekali justru itu menjadi sebuah bumerang buat saya. Bisnis saya hancur. Itu adalah bisnis saya pertama kali ketika usia belum memasuki umur 19 tahun. Saya berusaha evaluasi mengapa usaha saya hancur. Setelah saya pikir - pikir ternyata dalam menjalankan usaha tetap perlu adanya perencanaan walaupun sangat sederhana.Walaupun saya harus menerima kenyataan bahwa bisnis saya sudah bangkrut dan tutup.


Dari kedua kejadian diatas untuk menjalankan sebuah bisnis ternyata tidak perlu membuat perencanaan yang detail yang bisa mengakibatkan ketakutan bagi sendiri. Kita hanya membuat perencanaan seperlunya aja. Misalnya keperluan teknis dalam membuka sebuah usaha. Setelah usaha berjalan baru perencanaan diperlukan demi kelangsungan usaha. Kalau usaha sudah dibuka maka tidak mungkin kita takut karena sudah terlanjur basah. Jadi bagi saya perencanaan sangat diperlukan dalam bisnis tetapi sebelum membuka alangkah lebih baik kalau tidak membuat perencanaan berlebihan.


Arif pemenang,