Wahai kawan, saya bingung apa yang saya tuliskan lagi. Setiap manusia mempunyai masa lalu. Entah apapun masa lalu itu, yang pasti tidak semua orang mudah untuk melupakannya. Perenungan itu selalu membuatku menyesal. Entah kepada siapa saya berkeluh kesah. Sudah tidak ada orang yang saya percayai di dunia ini. Mengapa saya belum sukses?
Di dalam hati ini terjadi perdebatan. Salah satu hati yang bijak berkata “bukan mengapa saya belum sukses wahai diriku?, tetapi apa yang menyebabkan saya belum sukses?”. Dua pertanyaan yang sangat mirip sekali. Tetapi tentu menghasilkan jawaban yang sangat berbeda. Baiklah mari kita kupas kawan. Ketika ada sebuah pertanyaan mengapa saya belum sukses, tentu jawaban yang terjadi adalah dalih – dalih atau sebuah alasan pembenaran yang seringkali tidak benar. Banyak diantara kita menjawab “karena saya tidak punya uang, karena orang tua saya bukan orang kaya, karena saya tidak beruntung, dan lain masih ribuan jawaban pembenaran”. Jawaban itu tidak akan pernah membuat kita CHANGE untuk lebih baik.
Ketika di dalam mindset kita mempunyai sebuah paradigma yang bagus maka perlu adanya pergeseran pertanyaan “apa yang menyebabkan saya belum sukses?”. Tentu banyak jawaban negatif yang terjadi dalam pertanyaan ini. Akan tetapi jawaban itu merupakan intropeksi diri kita agar ke depan kita lebih berhati – hati dalam melsayakan sebuah tindakan. Kira – kira ketika saya menjawab pertanyaan itu akan keluar kata – kata seperti ini “saya selalu menyakiti hati orang tua saya, saya banyak menipu orang, saya tidak mengembalikan utang yang seharusnya saya bayar, saya terlalu malas, saya tidak mendengarkan orang lain, saya terlalu sombong, saya terlalu ceroboh.”
Beberapa jawaban di atas terkesan negatif, akan tetapi berapa banyak poin – poin luar biasa yang kita temukan. Menemukan sebuah penyakit yang ada di dalam diri saya. Tentu dengan mengetahui penyakit itu dengan mudah akan terobati. Ibarat seorang dokter yang dapat menuliskan resep apabila sudah mengetahui penyakit si pasien. Tentu dengan mengetahui penyakit hati, kita mampu untuk CHANGE pola paradigma yang lebih baik untuk menuju kesuksesan.
Penyakit yang paling berbahaya ketika seseroang tidak mengetahui apa penyakit yang dideritanya. Ketika ada seorang yang sakit perut kemudian diberikan sakit kepala, apa yang terjadi? Bukannya sembuh, justru ada kemungkinan penyakitnya semakin parah. Itu juga dengan penyakit kesuksesan. Apabila anda tidak bisa menemukan penyakit yang menyebabkan anda belum sukses, maka anda tidak pernah sembuh. Jadi temukan penyakit anda dan segera obati dengan obat yang benar. Siapa yang tahu obat yang tepat? jawabannya adalah anda sendiri yang tahu. Tanyakan pada diri anda! Andalah dokter jiwa untuk diri anda sendiri. Semoga tulisan ini bermanfaat bagi teman – teman semua.
Salam Pemenang buat teman – teman semua, saya yakin anda hari ini pasti berbahagia selalu. Agar dalam seminar tidak lupa materinya, maka saya akan menuliskan setiap saya mengikuti seminar ataupun training. Selain ilmunya bermanfaat, untuk review diri saya sendiri. Pada kesempatan ini saya merangkum seminar “How to Debt Free” dari pak Heppy Trenggono, seorang pengusaha muslim yang saat ini menggunakan konsep syari’ah dalam menjalankan bisnis. Tanpa menggunakan riba, pak Heppy Trenggono berhasil menjadikan PT. Balimuda Group menjadi perusahaan yang mempunyai nilai ratusan milyar rupiah. Saya tidak akan membahas tentang beliau karena biodata beliau ada di buku “10 Pengusaha yang memulai bisnis dari nol”. Silahkan teman – teman cari sendiri ya.
Tahukah anda bahwa 50 % perusahaan tutup dalam jangka waktu 2 tahun, 80% tutup dalam jangka waktu 5 tahun, dan 96% dalam jangka waktu 10 tahun. Marilah kita menjadi bagian 4%, perusahaan kita selalu bertahan dalam jangka waktu yang panjang.
Dari 96% perusahaan yang tutup tersebut banyak disebabkan dalam 6 hal sebagai berikut :
1. Tidak bisa membedakan antara produk dan bisnis
Obsesi pengusaha terhadap produknya membuatnya terlalu percaya diri, sehingga belum mempunyai kemampuan untuk mengenali customernya. Bisnis yang berhasil adalah produknya yang dicintai konsumen, bukan dicintai oleh pemiliknya.
Business is all about competence. Jadi setiap pengusaha harus mengetahui segala kompetensi yang dimiliki oleh perusahaannya. Mulai dari target market, bagaimana cara mencari supplier yang bagus, pengetahuan customer, standar operating procedur, dll.
Contoh : Kenapa Mc D kadang lebih laris daripada restoran yang bahkan makanannya lebih enak, sehat, dan konsep menarik? Jawabannya adalah karena Mc D tahu kompetensinya. Mc D selalu belajar tentang konsumennya dalam setiap Negara. Anda tidak akan pernah mendapatkan paket ayam dan nasi di Mc D Amerika. Mc D Mengetahui bahwa orang Indonesia tidak biasa kalau tidak makan nasi dan suka dengan masakan ayam, maka terdapat paket ayam dan nasi. Di setiap outlet berbeda tentang produknya.
2. Speed vs Strong
Kita addicted dengan speed, banyak pebisnis yang berharap bisnisnya cepat bertumbuh. Cepat dan kuat berbeda. Yang dimaksudkan dengan kuat adalah perusahaan mempunyai konsep bisnis yang kuat, kuat di dalam keuangan (profit), dan kuat secara organisasi. Apabila salah satu tersebut lemah maka perusahaan belum bisa dikatakan kuat. Hakikatnya orang berbisnis cepat maka harus sabar. Jika personal tidak bisa menyesuaikan diri dengan pertumbuhan bisnis, maka ujungnya bisnis akan jatuh juga. Ketidak sabaran dalam berbisnis berujung celaka. Ibarat kita melaju berkendara harus melihat rambu – rambu.
Cara mengelola satu outlet berbeda dengan mengelola 700 outlet. Oleh karena itu perlu persiapan yang matang dari pengusaha untuk bertumbuh.
3. Technical Success
Berapa banyak pengusaha hebat mengandalkan tekhnikal success tetapi tidak kemana – kemana. Jika hanya pandai di tetapi tidak tahu skill yang dibutuhkan dalam bisnis akna menuai kegagalan juga. Yang dibutuhkan adalah kecerdasan berbisnis, bukan hanya teknikal sukses. Kompetensi, knowledge, dan skill dibutuhkan dalam setiap langkah bisnis. Apakah anda sudah memahami skill, knowledge dan skill yang dibutuhkan dalam setiap langkah bisnis anda?
4. Irrational Exuberant
Semangat meledak – ledak tidak hitung resiko sama sekali. Over Exited. Kita memutuskan secara irasional bukan intelektual. Business is intellectual sport. Resiko besar butuh high cost, high profit, low risk yang ideal. Ide bagus belum tentu profit di pasar. Can you make it happen? Dapatkah kamu membuat angka itu terjadi?
5. Lack of second Idea
Banyak perusahaan dulunya hebat tapi sekarang mati. Kita tidak menyesuaikan dengan pasar. Pasar berubah, potensi berubah, tuntutan teknologi berubah. Pengusaha end gate, harus selalu mengurusi bisnis. Hal kritikal dan esensial harus ditangani sendiri, hal yang hanya anda yang lakukan sendiri. Keterlambatan merespon perubahan akan membunuh bisnis, bagaimana dengan bisnis anda hari ini.
6. Run out of Cash
Dari keenam point tersebut, run out of cash adalah sesuatu yang paling krusial. Pengusaha selalu membanggakan bahwa perusahaannya selalu profit tetapi tidak mempunyai cash. Padahal profit dan cash itu BEDA. Profit adalah keuntungan perusahaan yang didapat dari omset dikurang HPP kemudian dikurangi biaya – biaya sehingga terjadilah profit. Tetapi profit tidak lebih dari tulisan kertas saja. Sedangkan cash adalah profit yang berupa cash money.
Dalam beberapa kasus pengusaha yang menyebabkan perusahaannya tutup adalah piutang usaha. Masih beruntung kalau piutang dibayar tepat waktu. Kadangkala piutang dibayarkan mundur dengan jangka waktu yang panjang bahkan ada beberapa yang tidak dibayar. Padahal asset perusahaan banyak berada di produk tersebut. Uang masih di customer sedangkan biaya bulanan selalu berjalan. Gaji karyawan, kantor, perlengkapan, maintenance, dan masih banyak biaya yang harus dikeluarkan setiap bulannya. Ada yang ngotot mereka bisa bertahan, tetapi saya yakin bahwa orang itu menggunakan utang untuk mempertahankan bisnis. Utang itu berdampak kurang baik ke belakang.
Profit is promise cash is settlement. Bisnis investasi di asset menghasilkan sales. Sales mendatangkan profit berubah cash, operational cashflow. Apakah anda telah memiliki keahlian dan kemampuan membacara Finance Report? Ketika perusahaan rugi apa yang harus anda lakukan? Tanpanya bisnis kita tidak akan diterbangkan. Profit is very important but Operating Cash Flow is Everything.
Anda termasuk yang mana? Hati – hati dan segera PERBAIKI bisnis anda sekarang juga!!!
Konsep Melunasi Hutang
Konsep melunasi hutang tercepat dapat dilakukan pada kondisi normal, artinya secara liquid anda dapat membayar angsuran. Saldo hutang interest, pertahun, periode (berapa kali cicil)
Konsep Snow Balling. Menaikkan budget untuk membayar angsuran, lakukan bayar lebih dari jumlah angsuran yang harus anda bayar untuk mempercepat penyelesaian hutang. Tambahkan 10-20 % untuk angsuran. Tidak hanya uang yang digunakan untuk melunasi hutang tapi kepemimpinan diri. Apa yang kita bela, hari ini, hari esok atau hari akhir. Orang yang tidak membangun kekayaan hari ini maka dia membangun kemiskinan nanti.
Menutup hutang jangka pendek dengan menambahkan budget angsuran 10-20% untuk menutup pokok (reverse game)
Konsepnya setiap hutang lunas, sisa budget harus dibayarkan ke hutang berikutnya sehingga mempercepat proses pelunasan. Life is game tetapi kalau tidak tahu ilmunya kita akan dipermainkan perbankan, perusahaan pembiayaan. Perhatikan : Clarity is power.
Bagaimana Cara mengatur duit saat berhutang?
Berapapun Income dan darimanapun harus ada 4 pos yang harus dibagi :
Orang kaya atau miskin tidak ditentukan berapa penghasilannya tapi bagaimana cara bermainnya?
Keuntungan dibagi menjadi 4 pos :
1. Giving. Minimal 10%
2. Saving 10%. Financial Freedom Account hanya untuk investasi bukan untuk yang lain
3. Family tergantung berapa pendapatan kita (pendidikan, kesehatan, dll)
4. Necessity, kebutuhan jangka pendek, jangka panjang
Kita bagi 4 saat susah / senang harus dengan konsep ini. Saving adalah tanggung jawab kita hari ini. Giving, tanggung jawab hari esok. Ia adalah The Mother of Contribution.
Capital / Modal
Setiap membicarakan Bisnis tidak pernah lepas dari topic darimana bisnis dibiayai. Kebanyakan orang berhenti memulai bisnis karena terbentur problem permodalan. Sejatinya Modal dibagi dua jenis :
1. Debt Deal, Bank konvensional
2. Equity Deal, Modal gak pakai bunga. Bank syariah, bagi hasil dan bagi resiko. Investor ada di sini . Uang sangat banyak beredar di Masyarakat. Menggunakan dana penyertaan dari mitra berbentuk saham.
Hutang bank Konvensional
Orang-orang yang memakan riba tidak dapat berdiri melainkan seperti berdirinya orang yang kemasukan setan karena gila. Yang demikian itu karena mereka berkata bahwa jual beli sama dengan riba. Padahal Allah telah menghalalkan jual beli dan mengharamkan riba. Barang siapa mendapat peringatan dari Tuhannya, lalu dia berhenti, maka apa yang telah diperolehnya dahulu menjadi miliknya dan urusannya (terserah) kepada Allah. Barang siapa mengulangi, maka mereka itu penghuni neraka, mereka kekal didalamnya. (Al Baqarah 275)
Allah memusnahkan riba dan menyuburkan sedekah. Allah tidak menyukai setiap orang yang tetap dalam kekafiran dan bergelimang dosa. (Al Baqarah 276)
Banyak sekali ayat suci Al Qur’an yang membahas tentang riba. Saya yakin teman- teman sudah banyak yang memahami bahwa hutang di bank Konvensional itu adalah riba. Saya bukan memang bukan ustadz. Saya juga kurang memahami ilmu agama islam karena saya masih belajar. Tetapi paling tidak semaksimal mungkin menghindarinya agar tidak terjebak riba. Terus bagaimana dengan bank konvensional? Banyak ulama yang berpendapat bahwa hutang itu termasuk riba karena menetapkan bunga dan bunga itu harus dibayar apapun yang terjadi. Karena riba maka hukumnya haram. Jadi daripada ragu – ragu mending gak usah dilakukan itu lebih baik kan? heheheheheh
Sumber dana Equity Deal – Non bank
1. Founder, kita sendiri
2. Family
3. Friend
4. Fools, investor. Suka karena cerita kita
5. Investor pro. Mereka group ingin berinvestasi tapi duit tidak hilang. Perlu tahu konsep berpikirnya : kemungkinan bisnis lebih tinggi.
Yang mesti diingat jangan tawarkan bunga atau keuntungan tetap di dalamnya kepada 5 sumber di atas karena dapat jatuh sebagi RIBA. Tawarkanlah kerja sama bagi hasil.
Profesionall - Investor Pro, tidak mudah mendapatkan dana dari sini, karena mereka selalu pesimis dan hati – hati. Makanya banyak juag diantara kita tidak terlalu menyukai dan mengusahakan dana mereka.
Itulah yang menarik. Entrepreneur selalu optimis dan investor selalu pesimis cari lubang hal apa yang tidak diinginkan terjadi.
Sebenarnya apa sih yang membuat terasa sulit mendapatkan dana dari si Pro? Pasti mereka memiliki banyak alasan. Diantaranya adalah :
Memastikan bahwa uangnya kembali dan bisnis dapat berjalan. Mereka berbisnis dengan intelektual bukan emosional seperti FOOL seolah olah bisnis plan kita dikuliti dengan kejam dan akhirnya juga tidak jadi berinvestasi
Perlukan kita berpikir dengan sudut pandang seperti investor pro ini? Tentu sangat perlu untuk memastikan bisnis kita jalan dan sangat menguntungkan bagi kita karena kita menjalankan bisnis dengan low risk
Sudut pandang seorang investor Pro, Bisnis plan kita akan dibuat dengan cara teliti dan worth it untuk dilaksanakan.
Sesudah merancang bisnis plan yang sesuai dengan versi investor Pro itu bisa berjualan maka kita boleh menemui yang 4 F (Founder, family, friend, and fool) untuk mendapatkan modal. Kita bisa lebih mudah meyakinkan dan mendapatkan uang dari mereka.
Jangan sampai kita dapat modal dari fools dan berpikir ala fools juga (optimis berlebihan), habis juga modal kita. Anda hanya akan mengajak miskin banyak orang.
Al kisah ada seorang dermawan yg berkeinginan untuk berbuat kebaikan.
Dia telah menyiapkan sejumlah uang yang akan dia berikan kepada beberapa orang yang ditemuinya.
Pada suatu kesempatan dia bertemu dengan seseorang maka langsung saja dia menyerahkan uang yang dimilikinya kepada orang tersebut. Pada keesokan harinya tersiar kabar bahwa ada seseorang yang telah memberikan sejumlah uang kepada seorang penjahat beringas. Mendengar kbr ini si dermawan hanya mengatakan” Ya Tuhan aku telah memberikan uang ke pada seorang penjahat”
Di lain waktu, dia kembali bertemu dengan seseorang, si dermawan pada hari itu juga telah berniat untuk melakukan kebaikan. Ia dengan segera memberikan sejumlah uang kepada orng tersebut. Keesokan harinya tersiar kabar bahwa ada seseorang yang telah memberikan uang kpd seorang koruptor. Mendapat kabar ini si dermawan hanya berkata “Ya Tuhan aku telah memberikan uang kepada koruptor”.
Si dermawan ini tidak berputus asa, ketika dia bertemu dengan seseorang dengan segera dia menyerahkan sejumlah uang yang memang telah disiapkannya. Maka esok harinya pun tersiar kabar bahwa ada seseorang yang telah memberikan sejumlah uang kepada seorang kaya raya. Mendengar hal ini si dermawan hanya berkata. ” Ya Tuhan aku telah memberikan uang kepada penjahat, koruptor dan seorang yang kaya raya”.
Sekilas kita bisa menyimpulkan bahwa si dermawan ini adalah seorang yang “Ceroboh” Asal saja dia memberikan uang yang dimilikinya kepada orang yang tidak dikenalnya, padahal jika dia lebih teliti maka niat baik nya itu bisa lebih berguna tersalurkan kepada orang yang memang membutuhkan.
Tapi ternyata suatu niat yg baik pasti akan berakhir dengan baik, pun begitu pula dengan “kecerobohan” si dermawan.
Uang yg diberikannya kepada sang penjahat ternyata mampu menyadarkannya bahwa di dunia ini masih ada orang baik, orang yg peduli dengan lingkungan sekitarnya. Penjahat ini bertobat dan menggunakan uang pemberian sang dermawan sebagai modal usaha. Sementara sang koroptor, uang cuma-cuma yg diterimanya ternyata menyentuh hati nuraninya yang selama ini telah tertutupi oleh keserakahan, dia menyadari bahwa hidup ini bukanlah tentang berapa banyak yang bisa kita dapatkan. Dia bertekad mengubah dirinya menjadi orang yang baik, pejabat yang jujur dan amanah. Sementara itu pemberian yg diterima oleh si kaya raya telah menelanjangi dirinya, karena selama ini dia adalah seorang yg kikir, tak pernah terbesit dalam dirinya untuk berbagi dengan orang lain, baginya segala sesuatu harus lah ada timbal baliknya. Dirinya merasa malu kepada si dermawan yang dengan kesederhananya ternyata masih bisa berbagi dengan orang lain.
Sahabat, tak akan ada yang berakhir dengan sia-sia terhadap sutau kebaikan. Karena kebaikan akan berakhir pula dengan kebaikan. Hidup ini bukanlah soal berapa banyak yang bisa kita dapatkan, tapi berapa banyak yang bisa kita berikan.
Sumber : http://www.resensi.net/perbuatan-baik-tidak-pernah-sia-sia/2010/06/#ixzz19JTeaUK0
Diposting oleh
arifpemenang
,
08.29
Pada tulisan ini saya menceritakan tentang pengalaman saya dalam pendakian. Walaupun saya bukan pendaki yang hebat tetapi saya bisa menceritakan tentang manfaat yang saya peroleh ketika saya melakukan kegiatan itu. Saya ucapkan terima kasih kepada teman – teman semua yang bersedia mengajak saya untuk mengikuti kegiatan itu.
Kegiatan menantang adalah sesuatu yang sangat saya sukai. Keluar dari zona kenyamanan adalah sesuatu yang sangat menarik. Salah satunya adalah pendakian gunung. Di tim, saya adalah salah satu yang mempunyai fisik kurang begitu kuat untuk pendakian. Barang yang saya bawa juga tidak yang berat. Meskipun begitu, Arif pemenang tidak ingin menjadi rantai lemah dalam tim. Ternyata mindset mempengaruhi kita dalam pendakian itu.
Di sore hari kita tim bersiap – siap untuk melakukan pendakian di sebuah gunung di Jawa TImur. Berada di pos paling bawah. Setelah matahari tenggelam dan keadaan petang pendakian dimulai. Pendakian dilakukan dalam keadaan gelap gulita dengan dibekali lampu sorot yang sangat kecil. Secara logika harusnya pendakian dilakukan pada siang hari biar kelihatan jalannya. Dan berbahaya kalau dilakukan pada malam hari.
Semakin lama semakin menanjak jalan itu, yang saya rasakan adalah medannya tidak begitu susah seperti yang saya pikirkan. Keletihan yang terjadi adalah keletihan sewajarnya ketika kita berjalan jauh. Akhirnya sampai di pos dimana kita mendirikan tenda untuk istirahat sejenak. Setelah bercanda, makan, istirahat,sholat dan lainnya akhirnya jam sudah menunjukan pukul 4 pagi. Waktunya untuk meneruskan perjalanan untuk kepuncak agar bisa melihat sunrise dari puncak kemenangan. Medan yang dilalui ini tidak seperti yang awal tadi karena lebih terjal. Namun, medan itu bisa dilalui tanpa mengenal rasa takut sedikitpun. Berjalan terus menuju puncak sampai nafas kami pun tersengal – sengal. Dengan sekuat tenaga kami hanya melihat bawah karena hari masih sangat petang.
Puncak sudah kelihatan dan kami segera dengan sekuat tenaga untuk mencapai puncak kemenangan itu. Akhirnya sampailah kami pada puncak. Terdapat pemandangan yang begitu luar biasa. Sangat indah menikmati pesona ciptaan Allah SWT. Begitu besar kekuasaan Allah. Semua rasa letih, capek, sakit, dan takut semua menghilang ketika kita berada di puncak kemenangan. Disitu kami sempat untuk mengabadikan yang saya sebut sebagai kemenangan.
Matahari pun sudah menari – nari di atas kepala kita. Terik panas matahari sudah menghiasi gunung itu. Tim akhirnya sepakat untuk kembali ke tenda. Ketika saya mengawali untuk segera turun, alangkah terkejutnya saya pada waktu itu. Terjal sekali jalannya, banyak batu – batu yang tajam dan ketakutan untuk turun mulai melanda. Saya tadi berpikir alangkah mudahnya melewati medan itu tadi pagi, tapi sekarang keadaan terang kenapa justru lebih susah? Dan sampai kebawah pun kami banyak sekali jatuh karena rasa takut itu. Dan pada saat malam itu tidak ada yang jatuh atau kepeleset dalam pendakian.
Itulah teman, ketika kita banyak mengetahui medan dan resiko justru hanya ketakutan yang kita peroleh. Termasuk dalam bisnis, apabila terlalu menguasai medan yang terjadi adalah ketakutan – ketakutan semata. Justru lebih baik kita fokus langkah terkecil kita tanpa mengetahui yang lain. Seperti fokus kepada arah sorotan lampu yang akan kita lalui dengan kaki kita.
Tulisan ini aku dedikasikan untuk teman - teman saya tercinta dalam tim "pasukan karak"
Film 3 idiot yang pernah aku tonton membuat hatiku bergejolak lagi. Walaupun film India yang latar belakangnya selalu identik dengan lagu2, joget2, kisah sedih, balas dendam. Tetapi film ini sangat berbeda dengan film india yang lain. Film itu penuh dengan kisah2 inspiratif mengenai mimpi seorang calon insinyur. Selalu memberontak terhadap birokrasi sistem yang sifatnya sangat kaku. Kebetulan saya mempunyai mimpi yang hampir sama terhadap tokoh utama film ini.
Saya lupa dengan nama tokohnya, maka aku sebut saja nama tokoh utama itu dengan nama Rancho. Dia adalah seorang mahasiswa di salah satu Institut teknik terbesar di India. Namun, Institut tersebut mempunyai sistem yang sangat kaku. Semua harus berjalan sesuai dengan sistem yang tegas. Ketika rancho memberi masukan kepada dosennya ada rumus yang lebih simple, justru dosennya emosi dengan mengatai dia adalah mahasiswa Idiot. Walaupun sering dikatakan seperti itu rancho tidak pernah menyerah. Rancho adalah mahasiswa yang tidak senang dengan sistem yang terlalu kaku yang bisa mematikan kreatifitas mahasiswa. Oleh karena itu dia selalu berbuat iseng untuk mengerjai dosen dan mahasiswa yang menurutnya tidak baik.
Karena marah, salah satu teman kampusnya mengajak raju untuk bertaruh siapa yang akan lebih sukses nantinya. Dan akhirnya pengumuman yudisium pun diberikan ternyata Raju yang orangnya suka iseng menjadi mahasiswa yang paling tinggi nilainya. Sejak saat itu entah kenapa raju menghilang tanpa berkomunikasi terhadap temannya.
Setelah 10 tahun, teman2 rancho mencari keberadaannya kemana temannya pergi. Setelah dilacak ternyata menjadi mahasiswa teknik terbaik itu adalah seorang tukang kebun yang memakai nama anak bosnya untuk bisa kuliah. Kemudian teman2nya mencarinya dan masih belum berhasil menemukannya. Pencarian itu dilakukan bersama orang yang pernah menantang rancho untuk adu kesuksesan. Setelah dicari ternyata teman-temannya berhasil menemukan rancho di sekolah yang unik dimana banyak teknologi yang beraneka ragam di sekolah itu. Berbagai inovasi terdapat di sekolah itu. Dan yang punya adalah raju mahasiswa yang tidak pernah mengikuti peraturan. Sebelumnya teman yang pernah menantangnya itu meledek, kalau ranchohanya menjadi guru anak SD yang gajinya kecil. Dan ketika tahu bahwa raju memiliki 400 hak paten, dan banyak investor yang membiayai proyek rancho, dia menjadi malu dan minta maaf.
Mempunyai sekolah gratis dan terdapat berbagai inovasi di dalamnya. Letak sekolah itu berada di pantai yang sangat indah. Mimpi yang sudah pernah saya gambarkan ternyata divisualisasikan oleh film ini. Cita - cita untuk mempunyai sekolah yang ditujukan untuk anak - anak pintar tetapi tidak mampu di negeri ini. Melihat film itu aku menjadi lebih termotivasi untuk sukses. Menjadi pengusahalah yang bisa mewujudkan mimpiku itu. Membangun sekolah yang sangat indah, mengajar mereka, bermain - main bersama mereka. Tentunya saya sendiri harus mempunyai penghasilan sendiri. Penghasilan bukan dari sekolah itu. Tetapi pasive income yang harus saya peroleh mulai saat ini. karena saya harus membangun sekolah itu. Mewujudkan mimpi itu. Mimpi yang saya tanamkan sejak sekarang....
Diposting oleh
arifpemenang
,
04.09
Angka 7 merupakan suatu angka yang sangat spesial buat saya. Hal itu pertanda sudah 7 kali saya melaksanakan bisnis dan alhamdulillah semua sukses tutup. Perjuangan yang saya rasa cukup berarti untuk ke depannya. Seringkali saya ditanya temen2 apa kamu tidak malu gagal kok terus menerus dan terus kapan suksesnya? Bagi saya tidak ada istilah gagal, yang ada adalah proses belajar.
Pertama bisnis yang saya jalani adalah Dea Mie 2. Hal itu merupakan kebanggaan bagi saya karena dalam umur yang masih 18 tahun saya berhasil mendirikan kerajaan bisnis walaupun masih berupa warung. Dengan modal nekat atau istilah dengkul akhirnya saya dirikan Dea Mie 2 yang terletak di Stasiun Bojonegoro. Dengan memberdayakan 2 tenaga, alhamdulillah bisnis ini mengalami kerugian dan akhirnya sukses tutup.
Bisnis kedua adalah Bisnis tour. Bisnis yang kedua ini saya direkrut oleh seorang partner yang saya anggap sudah layak bisnisnya terutama di bidang tour and travel. Karena kesalahan yang saya buat karena membuat kebijakan tanpa ada persetujuan kedua belah pihak maka terjadi perpecahan yang berakibat fatal. Saya dituntut untuk membayar ganti rugi. Dengan jalan musyawarah akhirnya saya berhasil menyelesaikan kemelut yang terjadi. Dan akhirnya alhamdulillah bisnis ini saya tinggalkan.
Setelah bisnis tour saya tinggalkan kemudian saya menginjak bisnis ketiga yaitu mendirikan perusahaan travel baru yang saya beri nama "Travel Kita". Awalnya bisnis ini bagus karena fokus pada penjualan tiket pesawat terbang. Omsetnya bagi saya cukup besar. Namun, karena ada beberapa kesalahan yang membuat saya rugi. Untuk meningkatkan keuntungan perusahaan kami membuat event tahun baruan di Lombok. Dan alhamdulillah tidak ada satupun customer yang berminat untuk memakai jasa pariwisata kami. Karena tidak ada pilihan dan terus merugi maka kami bubarkan perusahaan ini.
Pengumuman Dana dikti telah keluar dan saya berhasil mendapatkan dana 21 juta dengan brand House of Ice. Adanya pengumuman ini yang membuat saya juga membubarkan Travel Kita karena saya harus fokus. Itupun didesak oleh mentor yang mengajari saya bagaimana berbisnis. Saya diminta untuk pilih salah satu bisnis yang bisa membuat saya fokus. Dan dengan berat hati saya fokus di HOI (House of Ice). Bisnis ini saya rasa cukup bagus bagi saya karena berhasil membuat 3 cabang. Dari ketiga cabang hanya satu outlet yang rugi dan bagi saya itu tidak masalah. Namun, masalah datang ketika liburan kuliah tiba. Outlet saya berada di kampus semua sehingga membuat saya pontang panting.
Untuk menambah penghasilan maka saya membeli paket kemitraan jamur crispy Mr. Jac. Saya letakkan outlet di kampus bebarengan dengan HOI dan alhamdulillah jamur ini bisa menjadi dongkrak bisnis karena omsetnya cukup besar. Dan setiap event saya jarang menemui adanya kerugian. Namun, lama kelamaan jarang muncul event dan kampus pun libur. Bersama HOI bisnis jamur crispy saya akhirnya ikut turun dan tidak beromset sama sekali.
Setelah sekian lama tidak beromset akhirnya ada peluang menjadi distributor alarm LPG. Bisnis ini pun sangat fenomenal karena hanya bermodalkan trust atau kepercayaan melalui internet saya berhasil menjual alarm LPG ini sampai ke Medan dan Palembang dalam jumlah yang cukup besar. Namun, karena trend yang sudah turun dan banyak dijual dimana - mana maka omsetpun kembali turun. Bagi saya tidak masalah karena tidak mengeluarkan modal. Dan saya anggap itu pengalaman bisnis tanpa modal. hehehehhe
Dan yang ketujuh adalah bisnis yang membuat saya terkesan. Setelah dirayu oleh teman untuk meninggalkan HOI karena sudah tidak berprospek akhirnya saya terjun ke S Sempoyongan. Bisnis yang langsung difranchisekan walaupun belum teruji. Pada awal bisnis ini kami langsung mengikuti event pameran franchise di Bali dan alhamdulillah outlet kami laku. Untuk pertama kali outlet kami buka di Bali. Itu kebanggaan bagi saya. Namun, karena berbagai suatu hal yang mungkin juga kesalahan saya yang membuat saya mundur dari manajemen s sempoyongan. Istilahnya sesuai dengan namanya saya menjadi sempoyongan betul. hahahahahahah
Alhamdulillah di Bulan Ramadhan ini saya mengalami 7 kali bisnis dan semua berhasil sukses tutup. Mungkin udah rekor kali ya di usia 20 tahun sudah bangkrut 7 kali. heheheheheh. Dan saya anggap itu bukan suatu kebangkrutan melainkan proses belajar. Emang keliatan banyak tenaga yang saya keluarkan tetapi ilmu yang saya dapatkan jauh lebih banyak. Semoga bisnis yang kedelapan saya akan berkembang pesat melejit setelah melalui proses yang luar biasa. Suatu kebanggaan telah menjalani 7 proses bisnis yang merupakan pengalaman yang berarti bagi saya. Dan saya yakin bisnis ke-8 akan lebih...lebih.... SUKSES
FIGHT!
Diposting oleh
arifpemenang
,
04.08
Di dalam teori manajemen RENCANA adalah faktor utama menentukan keberhasilan dalam menjalankan sebuah aktivitas. Semuanya harus dipersiapkan secara matang agar semua RENCANA berjalan dengan lancar. RENCANA dibuat sedetail mungkin agar diperkirakan tidak meleset dalam pelaksanaannya. Tapi apa yang terjadi bila rencana dipersiapkan dengan matang?
Kali ini saya berbicara tentang rencana bisnis. Saya akan menceritakan tentang yang pernah saya alami. Di Universitas tempat saya kuliah diadakan sebuah kegiatan yang menunjang mahasiswa untuk berwirausaha. Untuk mendapatkan dana setiap mahasiswa harus membuat bisnis plan yang menarik dan meyakinkan pemberi dana. Setelah melalui beberapa seleksi akhirnya terpilihlah penulis bisnis plan terbaik dan kemudian diberikan dana segar yang jumlahnya saya rasa cukup besar. Setelah beberapa lama sekitar 3 bulan setelah diberikan dana ternyata banyak bisnis yang tidak berjalan. Dari sekian banyak mahasiswa yang mendapat dana,hanya sedikit yang benar2 menjalankan usahanya. Padahal dari segi perencanaan saya rasa sangatlah matang. Semuanya ditulis dalam bisnis plan. Sekecil apapun permasalahan bisnis semuanya ada di Bisnis Plan. Entah karena mereka sibuk kuliah atau ada suatu ketakutan akan resiko saya tidak tahu. Menurut anda bagaimana?
Saya juga akan menceritakan bisnis tanpa rencana. Suatu kali saya pernah membuka usaha tanpa ada rencana sedikitpun. Saya putuskan untuk langsung buka tanpa berpikir berulang kali. Namun, apa yang terjadi? Saya sungguh kesulitan karena saya tidak tahu apa2 tentang bisnis saya. Semua saya serahkan kepada karyawan. Dari buka sampai tutup semua yang melaksanakan karyawan. Tanpa ada training saya langsung memperkerjakan karyawan. Karena tidak ada kontrol sama sekali justru itu menjadi sebuah bumerang buat saya. Bisnis saya hancur. Itu adalah bisnis saya pertama kali ketika usia belum memasuki umur 19 tahun. Saya berusaha evaluasi mengapa usaha saya hancur. Setelah saya pikir - pikir ternyata dalam menjalankan usaha tetap perlu adanya perencanaan walaupun sangat sederhana.Walaupun saya harus menerima kenyataan bahwa bisnis saya sudah bangkrut dan tutup.
Dari kedua kejadian diatas untuk menjalankan sebuah bisnis ternyata tidak perlu membuat perencanaan yang detail yang bisa mengakibatkan ketakutan bagi sendiri. Kita hanya membuat perencanaan seperlunya aja. Misalnya keperluan teknis dalam membuka sebuah usaha. Setelah usaha berjalan baru perencanaan diperlukan demi kelangsungan usaha. Kalau usaha sudah dibuka maka tidak mungkin kita takut karena sudah terlanjur basah. Jadi bagi saya perencanaan sangat diperlukan dalam bisnis tetapi sebelum membuka alangkah lebih baik kalau tidak membuat perencanaan berlebihan.
Arif pemenang,