Bagaimana Terlepas dari lilitan hutang dan mendapatkan modal yang syariah

Diposting oleh arifpemenang , Rabu, 18 Mei 2011 07.01

Salam Pemenang buat teman – teman semua, saya yakin anda hari ini pasti berbahagia selalu. Agar dalam seminar tidak lupa materinya, maka saya akan menuliskan setiap saya mengikuti seminar ataupun training. Selain ilmunya bermanfaat, untuk review diri saya sendiri. Pada kesempatan ini saya merangkum seminar “How to Debt Free” dari pak Heppy Trenggono, seorang pengusaha muslim yang saat ini menggunakan konsep syari’ah dalam menjalankan bisnis. Tanpa menggunakan riba, pak Heppy Trenggono berhasil menjadikan PT. Balimuda Group menjadi perusahaan yang mempunyai nilai ratusan milyar rupiah. Saya tidak akan membahas tentang beliau karena biodata beliau ada di buku “10 Pengusaha yang memulai bisnis dari nol”. Silahkan teman – teman cari sendiri ya.

Tahukah anda bahwa 50 % perusahaan tutup dalam jangka waktu 2 tahun, 80% tutup dalam jangka waktu 5 tahun, dan 96% dalam jangka waktu 10 tahun. Marilah kita menjadi bagian 4%, perusahaan kita selalu bertahan dalam jangka waktu yang panjang.
Dari 96% perusahaan yang tutup tersebut banyak disebabkan dalam 6 hal sebagai berikut :

1. Tidak bisa membedakan antara produk dan bisnis
Obsesi pengusaha terhadap produknya membuatnya terlalu percaya diri, sehingga belum mempunyai kemampuan untuk mengenali customernya. Bisnis yang berhasil adalah produknya yang dicintai konsumen, bukan dicintai oleh pemiliknya.
Business is all about competence. Jadi setiap pengusaha harus mengetahui segala kompetensi yang dimiliki oleh perusahaannya. Mulai dari target market, bagaimana cara mencari supplier yang bagus, pengetahuan customer, standar operating procedur, dll.
Contoh : Kenapa Mc D kadang lebih laris daripada restoran yang bahkan makanannya lebih enak, sehat, dan konsep menarik? Jawabannya adalah karena Mc D tahu kompetensinya. Mc D selalu belajar tentang konsumennya dalam setiap Negara. Anda tidak akan pernah mendapatkan paket ayam dan nasi di Mc D Amerika. Mc D Mengetahui bahwa orang Indonesia tidak biasa kalau tidak makan nasi dan suka dengan masakan ayam, maka terdapat paket ayam dan nasi. Di setiap outlet berbeda tentang produknya.

2. Speed vs Strong
Kita addicted dengan speed, banyak pebisnis yang berharap bisnisnya cepat bertumbuh. Cepat dan kuat berbeda. Yang dimaksudkan dengan kuat adalah perusahaan mempunyai konsep bisnis yang kuat, kuat di dalam keuangan (profit), dan kuat secara organisasi. Apabila salah satu tersebut lemah maka perusahaan belum bisa dikatakan kuat. Hakikatnya orang berbisnis cepat maka harus sabar. Jika personal tidak bisa menyesuaikan diri dengan pertumbuhan bisnis, maka ujungnya bisnis akan jatuh juga. Ketidak sabaran dalam berbisnis berujung celaka. Ibarat kita melaju berkendara harus melihat rambu – rambu.
Cara mengelola satu outlet berbeda dengan mengelola 700 outlet. Oleh karena itu perlu persiapan yang matang dari pengusaha untuk bertumbuh.

3. Technical Success
Berapa banyak pengusaha hebat mengandalkan tekhnikal success tetapi tidak kemana – kemana. Jika hanya pandai di tetapi tidak tahu skill yang dibutuhkan dalam bisnis akna menuai kegagalan juga. Yang dibutuhkan adalah kecerdasan berbisnis, bukan hanya teknikal sukses. Kompetensi, knowledge, dan skill dibutuhkan dalam setiap langkah bisnis. Apakah anda sudah memahami skill, knowledge dan skill yang dibutuhkan dalam setiap langkah bisnis anda?

4. Irrational Exuberant
Semangat meledak – ledak tidak hitung resiko sama sekali. Over Exited. Kita memutuskan secara irasional bukan intelektual. Business is intellectual sport. Resiko besar butuh high cost, high profit, low risk yang ideal. Ide bagus belum tentu profit di pasar. Can you make it happen? Dapatkah kamu membuat angka itu terjadi?

5. Lack of second Idea
Banyak perusahaan dulunya hebat tapi sekarang mati. Kita tidak menyesuaikan dengan pasar. Pasar berubah, potensi berubah, tuntutan teknologi berubah. Pengusaha end gate, harus selalu mengurusi bisnis. Hal kritikal dan esensial harus ditangani sendiri, hal yang hanya anda yang lakukan sendiri. Keterlambatan merespon perubahan akan membunuh bisnis, bagaimana dengan bisnis anda hari ini.

6. Run out of Cash
Dari keenam point tersebut, run out of cash adalah sesuatu yang paling krusial. Pengusaha selalu membanggakan bahwa perusahaannya selalu profit tetapi tidak mempunyai cash. Padahal profit dan cash itu BEDA. Profit adalah keuntungan perusahaan yang didapat dari omset dikurang HPP kemudian dikurangi biaya – biaya sehingga terjadilah profit. Tetapi profit tidak lebih dari tulisan kertas saja. Sedangkan cash adalah profit yang berupa cash money.
Dalam beberapa kasus pengusaha yang menyebabkan perusahaannya tutup adalah piutang usaha. Masih beruntung kalau piutang dibayar tepat waktu. Kadangkala piutang dibayarkan mundur dengan jangka waktu yang panjang bahkan ada beberapa yang tidak dibayar. Padahal asset perusahaan banyak berada di produk tersebut. Uang masih di customer sedangkan biaya bulanan selalu berjalan. Gaji karyawan, kantor, perlengkapan, maintenance, dan masih banyak biaya yang harus dikeluarkan setiap bulannya. Ada yang ngotot mereka bisa bertahan, tetapi saya yakin bahwa orang itu menggunakan utang untuk mempertahankan bisnis. Utang itu berdampak kurang baik ke belakang.
Profit is promise cash is settlement. Bisnis investasi di asset menghasilkan sales. Sales mendatangkan profit berubah cash, operational cashflow. Apakah anda telah memiliki keahlian dan kemampuan membacara Finance Report? Ketika perusahaan rugi apa yang harus anda lakukan? Tanpanya bisnis kita tidak akan diterbangkan. Profit is very important but Operating Cash Flow is Everything.

Anda termasuk yang mana? Hati – hati dan segera PERBAIKI bisnis anda sekarang juga!!!


Konsep Melunasi Hutang
Konsep melunasi hutang tercepat dapat dilakukan pada kondisi normal, artinya secara liquid anda dapat membayar angsuran. Saldo hutang interest, pertahun, periode (berapa kali cicil)
Konsep Snow Balling. Menaikkan budget untuk membayar angsuran, lakukan bayar lebih dari jumlah angsuran yang harus anda bayar untuk mempercepat penyelesaian hutang. Tambahkan 10-20 % untuk angsuran. Tidak hanya uang yang digunakan untuk melunasi hutang tapi kepemimpinan diri. Apa yang kita bela, hari ini, hari esok atau hari akhir. Orang yang tidak membangun kekayaan hari ini maka dia membangun kemiskinan nanti.

Menutup hutang jangka pendek dengan menambahkan budget angsuran 10-20% untuk menutup pokok (reverse game)

Konsepnya setiap hutang lunas, sisa budget harus dibayarkan ke hutang berikutnya sehingga mempercepat proses pelunasan. Life is game tetapi kalau tidak tahu ilmunya kita akan dipermainkan perbankan, perusahaan pembiayaan. Perhatikan : Clarity is power.

Bagaimana Cara mengatur duit saat berhutang?
Berapapun Income dan darimanapun harus ada 4 pos yang harus dibagi :
Orang kaya atau miskin tidak ditentukan berapa penghasilannya tapi bagaimana cara bermainnya?

Keuntungan dibagi menjadi 4 pos :
1. Giving. Minimal 10%
2. Saving 10%. Financial Freedom Account hanya untuk investasi bukan untuk yang lain
3. Family tergantung berapa pendapatan kita (pendidikan, kesehatan, dll)
4. Necessity, kebutuhan jangka pendek, jangka panjang

Kita bagi 4 saat susah / senang harus dengan konsep ini. Saving adalah tanggung jawab kita hari ini. Giving, tanggung jawab hari esok. Ia adalah The Mother of Contribution.

Capital / Modal
Setiap membicarakan Bisnis tidak pernah lepas dari topic darimana bisnis dibiayai. Kebanyakan orang berhenti memulai bisnis karena terbentur problem permodalan. Sejatinya Modal dibagi dua jenis :
1. Debt Deal, Bank konvensional
2. Equity Deal, Modal gak pakai bunga. Bank syariah, bagi hasil dan bagi resiko. Investor ada di sini . Uang sangat banyak beredar di Masyarakat. Menggunakan dana penyertaan dari mitra berbentuk saham.

Hutang bank Konvensional
Orang-orang yang memakan riba tidak dapat berdiri melainkan seperti berdirinya orang yang kemasukan setan karena gila. Yang demikian itu karena mereka berkata bahwa jual beli sama dengan riba. Padahal Allah telah menghalalkan jual beli dan mengharamkan riba. Barang siapa mendapat peringatan dari Tuhannya, lalu dia berhenti, maka apa yang telah diperolehnya dahulu menjadi miliknya dan urusannya (terserah) kepada Allah. Barang siapa mengulangi, maka mereka itu penghuni neraka, mereka kekal didalamnya. (Al Baqarah 275)

Allah memusnahkan riba dan menyuburkan sedekah. Allah tidak menyukai setiap orang yang tetap dalam kekafiran dan bergelimang dosa. (Al Baqarah 276)

Banyak sekali ayat suci Al Qur’an yang membahas tentang riba. Saya yakin teman- teman sudah banyak yang memahami bahwa hutang di bank Konvensional itu adalah riba. Saya bukan memang bukan ustadz. Saya juga kurang memahami ilmu agama islam karena saya masih belajar. Tetapi paling tidak semaksimal mungkin menghindarinya agar tidak terjebak riba. Terus bagaimana dengan bank konvensional? Banyak ulama yang berpendapat bahwa hutang itu termasuk riba karena menetapkan bunga dan bunga itu harus dibayar apapun yang terjadi. Karena riba maka hukumnya haram. Jadi daripada ragu – ragu mending gak usah dilakukan itu lebih baik kan? heheheheheh

Sumber dana Equity Deal – Non bank
1. Founder, kita sendiri
2. Family
3. Friend
4. Fools, investor. Suka karena cerita kita
5. Investor pro. Mereka group ingin berinvestasi tapi duit tidak hilang. Perlu tahu konsep berpikirnya : kemungkinan bisnis lebih tinggi.

Yang mesti diingat jangan tawarkan bunga atau keuntungan tetap di dalamnya kepada 5 sumber di atas karena dapat jatuh sebagi RIBA. Tawarkanlah kerja sama bagi hasil.
Profesionall - Investor Pro, tidak mudah mendapatkan dana dari sini, karena mereka selalu pesimis dan hati – hati. Makanya banyak juag diantara kita tidak terlalu menyukai dan mengusahakan dana mereka.

Itulah yang menarik. Entrepreneur selalu optimis dan investor selalu pesimis cari lubang hal apa yang tidak diinginkan terjadi.

Sebenarnya apa sih yang membuat terasa sulit mendapatkan dana dari si Pro? Pasti mereka memiliki banyak alasan. Diantaranya adalah :

Memastikan bahwa uangnya kembali dan bisnis dapat berjalan. Mereka berbisnis dengan intelektual bukan emosional seperti FOOL seolah olah bisnis plan kita dikuliti dengan kejam dan akhirnya juga tidak jadi berinvestasi
Perlukan kita berpikir dengan sudut pandang seperti investor pro ini? Tentu sangat perlu untuk memastikan bisnis kita jalan dan sangat menguntungkan bagi kita karena kita menjalankan bisnis dengan low risk
Sudut pandang seorang investor Pro, Bisnis plan kita akan dibuat dengan cara teliti dan worth it untuk dilaksanakan.


Sesudah merancang bisnis plan yang sesuai dengan versi investor Pro itu bisa berjualan maka kita boleh menemui yang 4 F (Founder, family, friend, and fool) untuk mendapatkan modal. Kita bisa lebih mudah meyakinkan dan mendapatkan uang dari mereka.

Jangan sampai kita dapat modal dari fools dan berpikir ala fools juga (optimis berlebihan), habis juga modal kita. Anda hanya akan mengajak miskin banyak orang.

0 Response to "Bagaimana Terlepas dari lilitan hutang dan mendapatkan modal yang syariah"

Posting Komentar